Di masa lalu ada dua kelompok ninja yang
terkenal yaitu ninja dari Iga dan Koga. Daerah Iga di masa lalu sempat
melepaskan diri dari kekuasaan para daimyo. Kemudian daerah ini menjadi
semacam wilayah yang bebas tidak dikuasai oleh siapapun. Daerah Iga
terkenal sebagai tempat asal para ninja yang tangguh. Ninja Iga yang
dalam bahasa Jepang disebut Iga-mono, terkenal dengan keahliannya dalam
menyusup, bersembunyi, ilmu peledak, ilmu racun dan pengobatan
tradisional. Perguruan Iga, atau Iga-ryu terbagi atas tiga kelas ninja,
yaitu ninja kelas atas (jounin), ninja kelas menengah (chunnin) dan
ninja kelas bawah (gennin). Ninja diperkirakan muncul pertama kali
sekitar tahun 1487. Saat itu Shogun Yoshihisa Ashikaga menyerang
Takayori Rokkaku yang menjadi daimyo (gubernur) di daerah Omi. Ninja Iga
dan Koga bersatu membantu Takayori Rokkaku hingga akhirnya serangan itu
berhasil digagalkan.
Hanzo Hattori (1542 – 1596) adalah anak dari Yasunaga Hattori seorang samurai terkenal. Yasunaga Hattori juga kepala dari kelompok Iga. Lahir
dan dibesarkan di Propinsi Mikawa, Hattori adalah ninja dari Iga yang
paling terkenal. Meski demikian Hattori sering kembali ke Iga untuk
mengunjungi keluarganya. Hattori terkenal sebagai orang yang ahli
senjata terutama pedang dan tombak. Kepiawaiannya bisa jadi tidak kalah
dari samurai legendaris Miyamoto Musashi. Kemasyhurannya telah terdengar
dimana-mana. Selain teknik senjata Hattori juga terkenal sebagai ahli
strategi yang handal. Kemahiran dan keberaniannya sudah terlihat sejak
remaja. Konon Hattori telah menjalani pertarungan pertamanya dalam usia
16 tahun. Hattori juga telah terlibat dalam perang besar di Anegawa
(1570) dan Mikatagahara (1572).
Peran terbesar Hattori adalah tahun 1582
saat itu dirinya menunjukkan jalan bagi Ieyasu Tokugawa untuk meloloskan
diri dari serangan Oda Nobunaga. Jalan yang ditunjukkan Hattori
melewati wilayah Iga dan Koga hingga akhirnya Ieyasu berhasil selamat
sampai di Propinsi Mikawa. Oda Nobunaga yang dijuluki sebagai “the evil
king of sengoku” akhirnya tewas dalam kerusuhan itu. Menghargai
jasa Hattori, Ieyasu yang dikemudian hari menjadi shogun mempekerjakan
sekitar 200 ninja Iga menjaga istana di Yotsuya. Para ninja menjaga
gerbang yang menjadi kunci masuk ke Yotsuya. Sebagai penghargaan bagi
Hattori, salah satu gerbang diberi nama Gerbang Hattori karena kediaman
Hattori berdekatan dengan pintu masuk itu. Ketika Yoshimune Tokugawa
(1719-1745) berkuasa, ninja dari Iga diberhentikan dan diganti pengawal
lokal.
Hanzo Hattori meninggal dalam usia 55
tahun. Ada rumor menyatakan kematian Hattori karena terbunuh dalam suatu
pertarungan dengan Kotaro Fuma yang juga seorang ninja dari Koga. Namun
hal ini sulit dibuktikan. Setelah kematiannya, Hanzo Hattori diteruskan
oleh anak laki-lakinya yang tertua yaitu Masanari Hattori. Peran
penting Masanari telah diperhitungkan oleh Ieyasu Tokugawa. Saat itu
Ieyasu memasukkannya sebagai komandan pasukan saat Perang Sekigahara
tahun 1600. Masanari diberi kepercayaan oleh Ieyasu untuk menjaga Istana
Edo. Konon karena tindakan yang kasar pada kelompoknya, Masanari
kemudian dicoret dari daftar pasukan oleh Ieyasu. Demi membersihkan nama
baiknya dan keluarga Hattori atas tindakan memalukan itu, Masanari
kemudian berperang dengan berani di Osaka tahun 1614. Dalam perang itu
Masanari terbunuh dan digantikan oleh saudaranya yaitu Masashige Hattori.
sumber : http://rohmangado2.wordpress.com/2011/12/22/sejarah-ninja-hanzo-hattori/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar