Jumat, 15 Januari 2016

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM E-COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN CMS OPENCART DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN DAN PEMASARAN


Metode Penelitian


Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahrekayasa software, yaitu penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur yang dipadukan dengan metode. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan biaya yang murah. Dalam penelitian ini, fokus penelitian lebih mengarah kepada perancangan system e-commerce berdasarkan user requirement dan kondisi yang ada pada kegiatan usaha UD. La Tanzayang berkaitan dengan keadaan pemasaran dan penjualan UD. La Tanza.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1.    Observasi, merupakan cara pengumpulan data dengan jalan mengamati langsung jalannya aktivitas-aktivitas dari obyek yang diteliti.

2.    Interview, merupakan cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak di perusahaan yang berkompeten dengan materi penelitian.

3.    Brainstorming, yaitu suatu cara dalam menemukan solusi dengan menggabungkan

beberapa ide atau pendapat dengan praktisi yang ahli dalam bidang yang diteliti.

Langkah-langkah Penelitian


Metodologi penelitian digambarkan dalam bentuk langkah – langkah yang akan dilakukan peneliti yaitu antara lain.

1.    Studi lapangan dan studi pustaka

Langkah awal yang dilakukan penulis untuk memulai penelitian ini adalah studi lapangan dengan cara mengumpulkan berbagai informasi tentang UD. La Tanza dan pengamatan langsung permasalahan yang ada pada UD. La Tanza. Informasi yang didapatkan digunakan untuk menunjang pembuatan website e-commerce. Informasi yang didapatkan perlu didukung dengan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori ini dapat berupa buku-buku ilmiah mengenai konsep dasar, keuntungan, dan lainnya tentang e-commerce.

2.    Identifikasi masalah

Pada tahap ini pengidentifikasian masalah mengacu pada studi lapangan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Dengan adanya permasalahan tersebut diharapkan penelitian ini bisa memberikan solusi yang memiliki nilai manfaat bagi UD. La Tanza.

3.    Perumusan masalah

Perumusan masalah dilakukan setelah masalah yang ada pada UD. La Tanza diidentifikasi. Rumusan masalah ini dibuat agar penyelesaian penelitian ini sesuai dengan permasalahan yang ada.

4.    Penetapan Tujuan penelitian

Penetapan tujuan penelitian ini berfungsi sebagai fungsi kontrol penelitian agar tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Selain itu penetapan tujuan penelitian berfungsi agar penelitian berjalan lancar dan sistematis serta untuk menentukan tingkat keberhasilan rancangan sistem yang dibuat. Adapun tujuan utamanya adalah merancang website e-commerce UD. La Tanza. Tetapi sebelumnya akan dirancang database sistem informasi dan rancangan awal sistem terlebih dahulu. Kemudian akan dibuat suatu website e-commerce untuk memasarkan produk dari UD. La Tanza tersebut.


5.    Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan atau proses untuk menjaring berbagai informasi yang didapatkan dari tempat penelitian yang sesuai dengan ruang lingkup penelitian tersebut yang dapat menunjang kegiatan penelitian.Adapun data-data yang diperlukan meliputi:

a.     Data umum perusahaan.

b.    User requirement yang berisi apa saja keinginan serta atribut/karakter sistem yang diperlukan nantinya pada saat menggunakan software ini, dan fungsi-fungsi lain yang diperlukan oleh pengguna.

c.     Data pendukung perancangan program (misal: data produk UD. La Tanza).
6.    Analisa dan Perancangan sistem

Proses Analisa dan perancangan sistem ini dilakukan sebagai representasi awal suatu program dibuat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a.     Analisis

Pada tahap ini hasil yang didapatkan pada perencanaan dianalisis apa saja yang menjadi penyebabnya. Kebutuhan user secara umum, setelah mengetahui kebutuhan user berikutnya yang dilakukan adalah menentukan metode yang cocok digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.Dalam tahapan ini terdiri dari 2 subsistem yaitu kebutuhan database bagi user dan kebutuhan user interface.

b.    Desain

Tahapan desain merupakan spesifikasi sistem yang dirancang secara lengkap yang dibuat berdasarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahapan sebelumnya.Pada tahapan ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1)   Membuat Entity Relationship Diagram
(ERD).

2)   Membuat Data Flow Diagram (DFD).

3)   Membuat subsistem database adalah kemampuan sistem dalam menyimpan data dan mengintegrasikannya sehingga dapat diformulasikan atau dihitung.

4)   Subsistem user interfaceadalah bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan pengguna (user) yang berfungsi untuk menghubungkan antara pengguna dengan  sistem operasi



c.    Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan menerapkan semua hasil desain pada tahap sebelumnya dibuat dalam bentuk website. Pada perancangan website ini dilakukan dengan program Opencart.

d.   Pemeliharaan

Langkah terakhir dari SDLC adalah pemeliharaan, dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari perangkat lunak yang telah dibuat.



7.    Kesimpulan dan saran

Kesimpulan dan saran adalah bagian penutup dari keseluruhan langkah penelitian. Kesimpulan berisi hal dan manfaat yang didapat setelah melakukan penelitian, penulisan, dan perancangan Tugas Akhir ini. Sedangkan saran adalah beberapa poin penting yang disarankan untuk pengembangan lebih lanjut dari website e-commerce UD. La Tanza yang telah dibuat, khususnya apabila website e-commerceUD. La Tanza ini akan dikembangkan untuk bidang permasalahan yang berbeda.

Analisis Kelemahan Sistem Lama

Sistem informasi lama yang saat ini diterapkan di UD. La Tanza masih mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa permasalahan yang ada dapat diperbaiki atau bahkan diganti dengan sistem baru yang lebih bagus. Analisis kelemahan sistem lama dapat ditinjau dari sudut pandang PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service), sebagai berikut:

Analisis Kebutuhan Sistem

Langkah ini digunakan untuk memahami dengan benar apa saja hal yang dibutuhkan oleh pengguna terhadap adanya sistem baru serta mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah yang paling krusial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai berikut:

1.    Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem

2.    Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki sistem
Untuk   mempermudah   analisis   sistem

dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional (functional requirement). Jenis kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements).



 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis

kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Kebutuhan fungsional biasanya menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru atau dapat disebut juga dengan kebutuhan pengguna (user requirement). Melihat pernyataan tersebut, maka kebutuhan fungsional website e-commerce UD. La Tanza dapat ditunjukkan dengan diagram IPO sebagai berikut:


Dari diagram IPOyang telah dijabarkan di atas dapat diketahui bahwa setiap user mempunyai berbagai kebutuhan yang dibagi dalam lima bagian yaitu: input, process, dan output. Dari user requirement yang telah ditentukan, akan digunakan untuk menentukan spesifikasi sistem yang akan dibuat. Berikut ini adalah spesifikasi sistem yang akan dibuat, antara lain sebagai berikut:

1.    Sistem terdiri dari dua halaman login, yaitu halaman admin dan halaman untuk customer.

2.    Halaman admin merupakan halaman yang hanya dapat diakses oleh admin, dalam hal ini adalah orang yang sudah ditunjuk oleh pihak manajemen UD. La Tanza. Pada halaman admin, admin dapat melakukan proses add, insert, update, change, dan control terhadap keseluruhan data

3.    Halaman customer merupakan halaman publik yang dapat diakses oleh pengunjung website yang ingin melihat dan membeli produk UD. La Tanza. Pada halaman customer terdapat fitur-fitur untuk melihat produk, melakukan pemesanan produk, dan melihat data riwayat customer tersebut. Pada halaman ini, sebelum melakukan pemesanan produk, customer terlebih dahulu harus melakukan registrasi



kemudian login untuk masuk ke halaman utama.

Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang

berisi property perilaku yang dimiliki oleh sistem, Beberapa poin tersebut apabila diaplikasikan pada kebutuhan nonfungsional untuk sistem website e-commerce UD. La tanza adalah sebagai berikut:

1.    Usability

Sistem dapat diakses oleh siapapun, diamanapun dan kapanpun selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, karena menggunakan fasilitas internet.

2.    Reliability

Sistem mudah dipahami oleh user, karena menggunakan bantuan visual yang baik. Visual ini dapat membantu pengguna dalam menjalankan proses, baik itu proses pemesanan ataupun pembayaran oleh pihak user (konsumen).

3.    Portability

Keamanan data dalam database system diatur dengan menggunakan password. Sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengakses data-data khusus sistem.

4.    Supportability

Penggunaan software yang dapat dengan mudah didapatkan karena software yang di gunakan bersifat freeware.

Teknologi Perancangan Sistem yang Digunakan


Proses perancangan sistem website e-commerce ini menggunakan beberapa software. Penjelasan mengenai software berfungsi sebagai pendukung proses instalasi sebalum membuat website. Selain itu penjelasan ini juga berguna untuk administrator dalam menjalankan tugasnya, yaitu mengontrol jalannya sistem e-commerce. Spesifikasi software yang digunakan dalam proses perancangan sistem ini ditampilkan pada tabel 2.












Tabel 2.Spesifikasi Software Perancangan Sistem
SOFTWARE
KETERANGAN

Operating system
Microsoft Windows 8 Pro


Versi 1.6.4 dengan


spesifiikasi:

XAMPP (Web server
Apache versi 2.2.6

Mysql client versi 5.0.45

Integrated)

XAMPP security 1.0

Xampp 2.5 installer

phpMyAdmin 2.11.1




FileZilla server versi


0.8.5 beta

Mozilla Firefox (Web
Versi 19.0

Browser)



Opencart (Content
Opencart i.5.3.1 Stable

Management System)
Full Package

WinRAR
Versi 2.90

Internet Download
Versi 6.05 Build 5

Manager
(Mar/10/2011) Full



Desain konseptual (Conceptual Design)


Tahapan  desain  adalah  tahapan  dimana

spesifikasi sistem secara lengkap dibuat berdasarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahap sebelumnya. Sebagaimana telah digambarkan dalam flowchart Analisa dan Perancangan Sistem yang terdapat pada Bab III (Metodologi Penelitian), dalam tahap conceptual design ini terdapat dua komponen utama antara lain desain database logisdan desain hierarki menu.

Desain Database Logis


Database   dapat   diumpamakan  sebagai

sebuah tempat penyimpanan data yang terstruktur agar dapat diakses dengan cepat dan mudah. Membangun database merupakan langkah awal pembuatan aplikasi, termasuk dalam penambahan

Desain pada tahap ini dapat digambarkan dengan data modelling dan processmodeling. Data modelling digambarkan dengan ERD, sementara process modeling digambarkan dengan DFD (Data FlowDiagram)

Data Modelling

Data  modelling  merupakan  cara  yang

digunakan untuk menggambarkan data yang dipakai dan dikembangkan dalam suatu sistem bisnis. Langkah pertama yangdilakukan untukmembuat ERD adalah mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat serta atribut masing-masing entitas. Daftar ini berguna untuk memudahkan pembuatan ERD pada langkah selanjutnya.

Setelah menentukan entitas dan atribut masing-masing, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan dan menetapkan jenis relasi antar entitas yang ada. Setelah itu penentuan derajat/cardinalitas untuk masing-masing entitas.

Gambar 2. menjelaskan kardinalitas atau jenis relasi yang terjadi terhadap masing-masing entitas yang terlibat dengan ERD, dimana jenis relasi untuk masing-masing entitas yang terlibat yaitu sebagai berikut:

a.       Satu record Customer dapat membeli 0 atau lebih record order (one to many)

b.      Satu record order dapat dilakukan oleh 0 atau lebih record product (one to many)

c.       Satu record shipping rate dapat di lakukan oleh 0 atau lebih record order (one to many)

d.      Satu record coupon dapat digunakan 0 atau lebih record order (one to many)

e.       Satu recordOrder dapat dilakukan oleh satu record Customer (one to one)



Tabel 3. Daftar Entitas dan Atribut ERD

Entitas
Atribut

Keterangan
Customer
Customer  name,  email,  customer  group,  IP,
Pelanggan yang membeli produk baik yang

Approved, login, Date, status.

memiliki account atau tidak
Produk
Model, Price, Quantity, status, Product_image,
Beberapa  produk  yang  ditampilakan  di

Product_in_stock, Product_name.

website e-commerce
Coupon
coupon_name, coupon code, Discount, Status,
Coupon yang digunakan untuk berbelanja.
Order
Order_id,Customer_name,
Order_total,
Daftar  transaksi  penjualan  online  yang

Order_shipping, Order_status,Ship_method_id,
tersedia  secara  otomatis  dan  dapat  di



update secara otomatis pada website.
Shipping
Shipping_cost,customer_name,

Keterangan biaya pengiriman berdasarkan

Shipping_country.

berat produk yang dipesan/dibeli.








Process Modelling


DFD pada tahap ini dapat menggambarkan bagaimana proses bisnis beroperasi, mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas tersebut. Berikut adalah DFD sistem E-commerce yang telah dibuat:


1.    Context Diagram

Context diagram mempunyai hanya satu proses (proses 0). Aliran data mendefinisikan interaksi sistem dengan batasan serta storan data luaran. Jadi context diagram ini menggambarkan hubungan antara input dan output serta antara sistem dengan luaran. Dalam context diagram pada gambar 3. dijelaskan, bahwa admin website memberikan masukan atau input ke dalam sistem e-commerce berupa data-data yang berkaitan dengan jual beli, toko ataupun produk. Data-data yang dimasukkan yaitu: data kategori produk, data produk, data informasi, data vendor, data coupon, dan data shipping rate. Dari hasil masukan admin, customer (user) memperoleh informasi tentang produk, berupa list kategori produk, list produk, list informasi tentang toko. Daftar-daftar tersebut dijadikan panduan oleh customer untuk pemesanan produk serta untuk melakukan registrasi untuk



mendapatkan akun sebagai user. Registrasi dan pemesanan produk yang dilakukan customer masuk dalam sistem e-commerce yang kemudian diterima oleh admin berupa list pemesanan produk dan info tentang customer. Dari list pemesanan produk yang diterima admin melakukan konfirmasi pesanan yang dikirim ke sistem e-commerce yang diterima oleh customer.


2.    DFD level 0

DFD level 0 adalah context diagram yang memiliki semua subsistem/ fungsi atas sistem secara keseluruhan. DFD level 0 sistem e-commerce UD. La Tanzaditampilkan pada gambar 4.DFD level 0 hampir sama dengan context diagram, berbeda dalam penggambaran proses bisnis. Dalam DFD level 0 proses digambarkan satu persatu. Dari gambar diatas dapat ditunjukkan bahwa proses bisnis website e-commerce UD. La Tanza ada tiga, yaitu order (pemesanan), registrasi, dan update produk oleh admin. Pada proses pemesanan, customer memilih produk yang akan dibeli. Pada proses registrasi, customer melakukan registrasi ke dalam sistem untuk mendapatkan akun. Pada proses update, admin melakukan input product dan pengaturan kategori produk.




Gambar 4.DFD Level 0 Sistem E-Commerce

3.  DFD level 1 Order (Pemesanan)
masuk  ke  shopping  cart.  Teliti  dulu  item-item
DFD  level  1  menunjukkan  proses  yang
yang  akan  dipesan  apakah  sudah  sesuai  atau
menyusun proses utama dalam DFD level 0,
belum.  Kalau  sudah  sesuai  maka  menuju  ke
sekaligus menunjukkan bagaimana informasi
langkah  checkout,  lalu  mengisi  semua  prosedur
berpindah dari satu proses ke proses lainnya.
diantaranya memasukkan data cutomer, memilih
Gambar 5. menggambarkan bahwa customer
metode  pengiriman  yang  tersedia,  dan  memilih
tidak harus melakukan login terlebih dahulu untuk
cara pembayaran yang akan digunakan. Kemudian
melakukan  pemesanan  atau  pembelian  produk
melakukan  konfirmasi  pemesanan  dan  segera
tetapi bisa langsung melakukan proses pembelian
melakukan  pembayaran  sesuai  ketentuan  yang
yang  diawali  dengan  memilih  item  yang  akan
berlaku.
dipesan. Beberapa item yang akan dipesan akan




Design (Physical Design)


Physical   design   adalah   tahapan   yang

dilakukan setelah melakukan rancangan konsep (Conceptual Design). Physical design merupakan bentuk aktualisasi dari conceptual design, dimana physical design inilah yang nantinya digunakan oleh user. Pada tahap ini terdapat beberapa komponen utama, yaitu pembuatan database fisik dan pembuatan user interface.

Implementation (Implementasi)


Implementasi adalah tahapan pengaplikasian desain yang telah dirancang ke dalam software. Implementasi program bukan hanya memasukkan komponen yang ada ke dalam software, tetapi juga bagaimana mengatur antara kesesuaian program dan rancangan yang telah dibuat. Pada tahap ini terdapat dua bagian, yaitu implementasi database dan implementasi user interface.

Implementasi Database


Pembuatan  database  dilakukan  sebelum
penginstalan  Opencart.Pembuatan  database  ini



diperlukan untuk memasukkan, menghapus, mengubah, mamanipulasi, dan memperoleh data atau informasi seluruh content yang ada di website e-commerce nantinya.

Implementasi User Interface


Implementasi user interface pada Opencart

ditujukan supaya pengguna lebih mudah untuk mengakses website e-commerce kita nantinya. Implementasi ini didasarkan atas desain yang telah kita buat pada tahapan physical design.

Pengujian (Testing)


Tahapan terakhir setelah sistem sudah menjadi prototype adalah testing (pengujian). Pengujian ini adalah langkah yang penting untuk melihat apakah prototype yang telah dibuat sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Tahap pengujian ini ditinjau dari tiga segi, yaitu uji verifikasi, uji validasi dan uji prototype yang masing-masing terdapat berbeda tujuan yang saling berhubungan.




Uji Verifikasi

Uji  verifikasi  dilakukan  dengan  tujuan

untuk mengetahui apakah pengaplikasian conseptual design menjadi prototype sistem ini telah dilakukan dengan cara yang benar. Verifikasi dalam pembuatan sistem ini bertumpu pada proses. Verifikasi dalam simulasi website e-commerce ini bertumpu pada proses. Beberapa proses yang melalui tahap verifikasi adalah sebagai berikut:

1.    Module CMS OpenCart

Beberapa module OpenCart apakah sudah berjalan dengan semestinya atau tidak.

2.    Database “UD. La Tanza”

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah database sudah menampung data-data dari berbagai modul yang telah diinstall pada OpenCart dan data para konsumen yang telah melakukan registrasi.

3.    Link

Dalam perancangan simulasi website e-commerce ini, link merupakan hubungan antar halaman di website e-commerce UD. La Tanza yang akan digunakan. Memeriksa jalur akses antar halaman satu ke yang lain pada user interface.

Uji Validasi


Uji  validasi  bertujuan  untuk melihat  dan

memeriksa apakah proses yang telah dirancang setelah verifikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna (administrator dan customer). Melalui Tabel 5. dijelaskan berbagai kebutuhan tiap pengguna terhadap sistem yang dibuat.

Uji Prototipe


Uji  prototype  dilakukan  dengan  tujuan

untuk mengetahui apakah prototype yang dibuat telah memenuhi kebutuhan pengguna. Pada pengujian ini mendiskripsikan mengenai kelebihan sistem baru dibanding sistem lama secara umum tabel 6.

Kesimpulan


Kesimpulan yang dapat diambil penulis dari pembuatan aplikasi website e-commerce UD. La Tanza ini adalah:

1.        Dari hasil analisis dan perancangan sistem, telah dirancang suatu sistem aplikasi website e-commerce UD. La Tanza yang terdiri dari dua user utama, yaitu administrator dan



customer. Dimana Administrator memiliki wewenang untuk mengolah website, database website, proses pemesanan. Sedangkan untuk customer, akan memiliki beberapa fasilitas bila menjadi member, yaitu dapat mengetahui history transaksi, keamanan transaksi yang aman, mendapatkan update produk terbaru serta kemudahan pembayaran.

2.         Websitee-commerce UD. La Tanza telah dirancang dan dibuat dengan CMS OpenCartyang telah terintegrasi dengan database.Website e-commerce ini memiliki fasilitas pembayaran COD dan transfer bank.

3.         Dari uji verifikasi dihasilkan CMS Opencart, Module Opencart, database dan Link yang dibuat sudah berfungsi dengan baik. Dari uji validasi proses yang dirancang sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna. Dari hasil uji prototype yang didasarkan pada perbandingan sistem lama dan sistem baru yang menyatakan bahwa sistem website e-commerceini memberikan kemudahann transaksi, penjualan dan promosi yang lebih baik


Daftar Pustaka

Al Fattah H. (2007) Anaisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Eva A.(2007), Persepsi penggunaan Aplikasi Internet Untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Menengah. Seminar nasional AplikasiTeknologi Informasi, Yogyakarta.

Wahana Komputer. (2006), Apa & Bagaimana
E-Commerce, Semarang, Andi Yogyakarta.

Sarwono, Jonathan & Tutty Martadiredja. (2008)
Teori E-Commerce, Yogyakarta : Gava Media.

Nugroho, Bunafit. (2008), Panduan Lengkap
Menguasai Perintah SQL, Jakarta, Media Kita.


sumber : http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/76