Perjalanan dimulai pada tanggal 24 february 2014 yang diadakan oleh mahasiswa Gunadarma kelas 2KA23, pantai sawarna berada di sebuah desa pesisir yang memiliki berbagai macam objek wisata menarik untuk dikunjungi seperti pantai, sungai, hutan, panjat tebing, gua, dan agrowisata. Wilayah pesisir indah ini menyatu dengan kisah mistis Nyai Roro Kidul dan ekploitasi batu bara di Bayah dan Lebak oleh penjajah asing. Lanskap keindahan alam terselip menghadap Samudera Hindia. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan salah satu pantai terindah yang terletak di Indonesia bagian barat yang berada tepat dipropinsi banten.
Keindahan
pantai sawarna terletak pada pantainya yang berpasir putih bersih, berair biru
dan jernih dan mempunyai bukit yang hijau dan lebat, awal perjalanan saya
dilaksanakan pada pukul 08.00 pagi yang berlokasi di kampus C salemba,
sesampainya saya dikampus C saya baru bertemu beberapa teman saya yang sudah
sampai, dan beberapa menit kemudian barulah semua berkumpul untuk menaiki bus
pariwisata yang kami sewa untuk perjalanan menuju kesana
Perjalanan pun dimulai pada pukul
09.30 pagi didalam bis kami bercanda ria bersama ada yang bermain gitar serta
bernyanyi ada yang melanjutkan tidurnya, ada yang berfoto foto dan mengabadikan
pemandangan, karena perjalanannya yang memakan waktu berjam jam didalam bis pun
anak wanitanya membuka snack makanan ringan untuk sekedar mengisi perut kami
yang keroncongan. Perjalanan pun berlanjut melewati tol yang sangat panjang
serta pedesaan dengan jalanannya yang berkelok-kelok tajam dan turun naik bukit
pun kami lalui, sampai sampai bisnya pun sempat “istirahat” sebentar untuk
mendinginkan mesin, dan kami pun ikut istirahat dan turun sebentar diwarung
penduduk untuk mengemil minum kopi, disitu kami sudah sampai setengah
perjalanan dan melewati pantai anyer, dan areal persawahan sungai cisawarna yang bisa dikunjungi untuk argowisata untuk mencari batu batu hias, pelelangan ikan, panjat tebing, atau melihat kekayaan flora dan fauna
hutan suaka alam yang terletak di sebelah timur desa.
hutan suaka alam yang terletak di sebelah timur desa.
Pak
supir dan asistennya sudah siap kembali karena mesin bis sudah kembali dingin,
dan perjalanan pun berlanjut melewati persawahan dan kebun kebun liar, dan
perjalanan pun sampai pada pukul 04.15 sore. Disana kami pun membagi menjadi 2
grup karena disana kami menyewa 2 rumah penginapan, kami pun bergegas untuk
berbenah benah perlengkapan masing masing. tapi disana juga terdapat banyak tempat tempat penginapan yang berkelas seperti layaknya vila. Karena sudah lama tidak kepantai
kelompok saya pun saat itu juga langsung menuju kesana untuk melihat keindahan
pantai sawarna
Dan akhirnya kamipun sampai juga dipantai sawarna
Setelah kami puas bermain bola
plastik dan sekedar bermain air disana kami pun berlanjut untuk pulang
kepenginapan untuk membilas dan menyiapkan makan malam, dan saya bersiap siap
untuk makan malam dan setelah itu saya dan bersiap untuk mengistirahatkan badan
saya yang sudah lelah karena perjalanan yang sangat jauh.
Hari kedua
Beberapa goa yang berbeda ukuran yang kami kunjungi seperti Goa Lalay, Goa Sikadir, Goa Cimaul, Goa Singalong, dan Bukit Pasir Tangkil. Goa di Sawarna merupakan gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.
Beberapa goa yang berbeda ukuran yang kami kunjungi seperti Goa Lalay, Goa Sikadir, Goa Cimaul, Goa Singalong, dan Bukit Pasir Tangkil. Goa di Sawarna merupakan gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.
dihari ini kami menyewa seorang
guide yang salah satunya penduduk asli sawarna untuk memandu kami ke goa goa
yang terkenal disana dan menuju pantai sawarna bagian barat yang terkenal akan
keindahan bukit dan karang-karangnya seperti karang Taraje kalian dapat melihat pantai dengan
bentangan karang yang besar dan luas di sepanjang Pantai Laguna Pari
hingga Pantai Sepang atau Cikoromong. Hamparan karang yang menyerupai
trap atau undak-undakan menjadi alasan kenapa daerah ini dinamakan
Karang Taraje. kalian dapat juga melihat beberapa cekungan karang yang
membentuk kolam di antara sela-sela karang. Cekungan tersebut berisi air
dan ikan yang oleh penduduk lokal sering dijadikan tempat memancing. dan rasa lelah saya pun terbayar setelah sampai disana.
Sesudah puas menjelajahi goa dan
bagian barat pantai sawarna kami pun bergegas menuju perjalanan pulang dari goa
sawarna, disiang hari kami bersama-sama memasak untuk makan siang bersama, ada
bagian yang memasak nasi, saya pun kebagian untuk menggoreng lauknya. tapi jika ingin berkuliner ria disana warga sekitar juga menyediakan ikan kecil impun dan
ikan teri halus atau kadang orang kota menamakannya teri medan karena sebagian warga disana adalah seorang nelayan. Di sini kalian dapat membeli teri halus hanya harga kurang dari 5 ribu rupiah, rasa teri halus ini sangat gurih dan sering dibuat pepes atau digoreng
campur terigu, kuliner seafoodnya pun tidak kalah enak seperti ikan tuna, cumi, udang, kepiting yang dioalh secara tradisional. Makanan ini dapat kalian peroleh di warung-warung makan
sekitar pantai.
Pada malam harinya kami keluar dan duduk santai diteras perumahan ada yang bermain kartu, gitar dan bercerita misteri. Setelah seharian beraktifitas kami pun lelah dan bersiap untuk tidur malam, untuk mempersiapkan hari ketiga
Pada malam harinya kami keluar dan duduk santai diteras perumahan ada yang bermain kartu, gitar dan bercerita misteri. Setelah seharian beraktifitas kami pun lelah dan bersiap untuk tidur malam, untuk mempersiapkan hari ketiga
Hari ketiga
dipagi hari hari ketiga ini saya
bangun dari tidur dan langsung mandi dan disusul Wahyu, Dicky, Dhanie, dan Sucip yang baru bangun dari tidurnya dan langsung bergegas mandi dan sarapan
juga, dan sekarang melanjutkan perjalanan ke bagian timur pantai, yang disana
tidak kalah indah dengan pantai bagian barat. Kami pun melanjutkan “petualangan”
kita menuju karang Palistir ada tebing karang di sisi pantai yang memiliki
teras karang yang lebar. Panggung karang itu berundak-undak dengan
gemericik air mengalir di atasnya menyusup melalui sela-sela karang. yang ada ditengah pantai, disitu kita mengabadikan
momen dengan foto foto bersama.
Balik
dari karang palistir kita lanjut menuju kepantai bagian tengah untuk bermain main
pasir, berenang, dan duduk bersama dipasir pantai untuk menikmati sunset dihari
terakhir di pantai Sawarna.
Dan pagi hari dihari keempat kami
pun mempersiapkan segala macam barang perlengkapan kami untuk segara dikemas
kedalam bus pariwisata yang sudah datang untuk membawa kami pulang ke Jakarta, jika ingin membeli oleh-oleh disana juga terdapat hasil karya atau kerajinan tangan warga desa setempat seperti ukiran kayu hiasan karang yang dibentuk seperti kalung gelang dan sebagainya, itulah hasil riset dan perjalanan saya serta kawan kawan KA23 Gunadarma ke pantai Sawarna yang penuh dengan kenangan serta
cerita cerita yang tidak terlupakan.
Mohon maaf bila ada keselahan kata
kata dari penulis.
-Sekian-