Metode Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalahrekayasa software, yaitu penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan
menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan. Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur yang dipadukan
dengan metode. Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan tersebut
memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien dengan biaya
yang murah. Dalam penelitian ini, fokus penelitian lebih mengarah kepada
perancangan system e-commerce berdasarkan user requirement dan kondisi yang ada
pada kegiatan usaha UD. La Tanzayang berkaitan dengan keadaan pemasaran dan
penjualan UD. La Tanza.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
sebagai berikut.
1. Observasi, merupakan cara
pengumpulan data dengan jalan mengamati langsung jalannya aktivitas-aktivitas
dari obyek yang diteliti.
2. Interview, merupakan cara pengumpulan data
dengan jalan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak di perusahaan
yang berkompeten dengan materi penelitian.
3. Brainstorming, yaitu suatu cara dalam menemukan
solusi dengan menggabungkan
Langkah-langkah Penelitian
Metodologi penelitian digambarkan dalam bentuk
langkah – langkah yang akan dilakukan peneliti yaitu antara lain.
1. Studi lapangan dan studi pustaka
Langkah
awal yang dilakukan penulis untuk memulai penelitian ini adalah studi lapangan
dengan cara mengumpulkan berbagai informasi tentang UD. La Tanza dan pengamatan
langsung permasalahan yang ada pada UD. La Tanza. Informasi yang didapatkan digunakan
untuk menunjang pembuatan website e-commerce. Informasi yang didapatkan
perlu didukung dengan teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori
ini dapat berupa buku-buku ilmiah mengenai konsep dasar, keuntungan, dan
lainnya tentang e-commerce.
2. Identifikasi masalah
Pada
tahap ini pengidentifikasian masalah mengacu pada studi lapangan yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya. Dengan adanya permasalahan tersebut diharapkan
penelitian ini bisa memberikan solusi yang memiliki nilai manfaat bagi UD. La
Tanza.
3. Perumusan masalah
Perumusan
masalah dilakukan setelah masalah yang ada pada UD. La Tanza diidentifikasi.
Rumusan masalah ini dibuat agar penyelesaian penelitian ini sesuai dengan
permasalahan yang ada.
4. Penetapan Tujuan penelitian
Penetapan
tujuan penelitian ini berfungsi sebagai fungsi kontrol penelitian agar tidak
menyimpang dari permasalahan yang ada. Selain itu penetapan tujuan penelitian
berfungsi agar penelitian berjalan lancar dan sistematis serta untuk menentukan
tingkat keberhasilan rancangan sistem yang dibuat. Adapun tujuan utamanya
adalah merancang website e-commerce UD. La Tanza. Tetapi sebelumnya
akan dirancang database sistem informasi dan rancangan awal sistem terlebih
dahulu. Kemudian akan dibuat suatu website e-commerce untuk
memasarkan produk dari UD. La Tanza tersebut.
5. Pengumpulan data
Pengumpulan
data merupakan kegiatan atau proses untuk menjaring berbagai informasi yang
didapatkan dari tempat penelitian yang sesuai dengan ruang lingkup penelitian
tersebut yang dapat menunjang kegiatan penelitian.Adapun data-data yang
diperlukan meliputi:
a. Data umum perusahaan.
b. User requirement yang berisi apa saja keinginan
serta atribut/karakter sistem yang diperlukan nantinya pada saat menggunakan software
ini, dan fungsi-fungsi lain yang diperlukan oleh pengguna.
c. Data pendukung perancangan
program (misal: data produk UD. La Tanza).
6. Analisa dan Perancangan sistem
Proses
Analisa dan perancangan sistem ini dilakukan sebagai representasi awal suatu
program dibuat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Analisis
Pada
tahap ini hasil yang didapatkan pada perencanaan dianalisis apa saja yang
menjadi penyebabnya. Kebutuhan user secara umum, setelah mengetahui
kebutuhan user berikutnya yang dilakukan adalah menentukan metode yang
cocok digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.Dalam tahapan ini terdiri dari
2 subsistem yaitu kebutuhan database bagi user dan kebutuhan user interface.
b. Desain
Tahapan
desain merupakan spesifikasi sistem yang dirancang secara lengkap yang dibuat
berdasarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan pada tahapan sebelumnya.Pada
tahapan ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Membuat Entity Relationship
Diagram
(ERD).
2) Membuat Data Flow Diagram
(DFD).
3) Membuat subsistem database adalah
kemampuan sistem dalam menyimpan data dan mengintegrasikannya sehingga dapat
diformulasikan atau dihitung.
4) Subsistem user interfaceadalah
bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan pengguna (user)
yang berfungsi untuk menghubungkan antara pengguna dengan sistem operasi.
c. Implementasi
Tahap
implementasi merupakan tahapan menerapkan semua hasil desain pada tahap
sebelumnya dibuat dalam bentuk website. Pada perancangan website ini dilakukan
dengan program Opencart.
d. Pemeliharaan
Langkah
terakhir dari SDLC adalah pemeliharaan, dimana pada tahapan ini sistem secara
sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi
baru dari perangkat lunak yang telah dibuat.
7. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
dan saran adalah bagian penutup dari keseluruhan langkah penelitian. Kesimpulan
berisi hal dan manfaat yang didapat setelah melakukan penelitian, penulisan,
dan perancangan Tugas Akhir ini. Sedangkan saran adalah beberapa poin penting
yang disarankan untuk pengembangan lebih lanjut dari website e-commerce
UD. La Tanza yang telah dibuat, khususnya apabila website e-commerceUD.
La Tanza ini akan dikembangkan untuk bidang permasalahan yang berbeda.
Analisis Kelemahan Sistem Lama
Sistem informasi lama yang saat ini diterapkan di
UD. La Tanza masih mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa permasalahan yang ada
dapat diperbaiki atau bahkan diganti dengan sistem baru yang lebih bagus.
Analisis kelemahan sistem lama dapat ditinjau dari sudut pandang PIECES (Performance,
Information, Economic, Control, Efficiency, Service), sebagai berikut:
Analisis Kebutuhan Sistem
Langkah
ini digunakan untuk memahami dengan benar apa saja hal yang dibutuhkan oleh
pengguna terhadap adanya sistem baru serta mengembangkan sebuah sistem yang
mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan
sistem baru tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah yang
paling krusial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan sistem bisa diartikan sebagai
berikut:
1. Pernyataan tentang apa yang harus
dikerjakan oleh sistem
2. Pernyataan tentang karakteristik
yang harus dimiliki sistem
Untuk mempermudah
analisis sistem
dalam
menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka analisis membagi
kebutuhan sistem ke dalam dua jenis. Jenis pertama adalah kebutuhan fungsional
(functional requirement). Jenis kedua adalah kebutuhan nonfungsional (nonfunctional
requirements).
Analisis
Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan
fungsional adalah jenis
kebutuhan yang berisi
proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan
fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan
dihasilkan oleh sistem. Kebutuhan fungsional biasanya menunjukkan fasilitas apa
yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem baru atau
dapat disebut juga dengan kebutuhan pengguna (user requirement).
Melihat pernyataan tersebut, maka kebutuhan fungsional website
e-commerce UD. La Tanza dapat ditunjukkan dengan diagram IPO sebagai
berikut:
Dari
diagram IPOyang telah dijabarkan di atas dapat diketahui bahwa setiap user
mempunyai berbagai kebutuhan yang dibagi dalam lima bagian yaitu: input,
process, dan output. Dari user requirement yang telah ditentukan,
akan digunakan untuk menentukan spesifikasi sistem yang akan dibuat. Berikut
ini adalah spesifikasi sistem yang akan dibuat, antara lain sebagai berikut:
1. Sistem terdiri dari dua halaman login,
yaitu halaman admin dan halaman untuk customer.
2. Halaman admin merupakan halaman
yang hanya dapat diakses oleh admin, dalam hal ini adalah orang yang sudah
ditunjuk oleh pihak manajemen UD. La Tanza. Pada halaman admin, admin dapat
melakukan proses add, insert, update, change, dan control terhadap
keseluruhan data
3. Halaman customer merupakan
halaman publik yang dapat diakses oleh pengunjung website yang ingin
melihat dan membeli produk UD. La Tanza. Pada halaman customer terdapat
fitur-fitur untuk melihat produk, melakukan pemesanan produk, dan melihat data
riwayat customer tersebut. Pada halaman ini, sebelum melakukan
pemesanan produk, customer terlebih dahulu harus melakukan registrasi
kemudian login untuk masuk
ke halaman utama.
Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan
ini adalah tipe kebutuhan yang
berisi property perilaku yang
dimiliki oleh sistem, Beberapa poin tersebut apabila diaplikasikan pada
kebutuhan nonfungsional untuk sistem website e-commerce UD. La tanza adalah
sebagai berikut:
1. Usability
Sistem
dapat diakses oleh siapapun, diamanapun dan kapanpun selama 24 jam sehari dan 7
hari dalam seminggu, karena menggunakan fasilitas internet.
2. Reliability
Sistem
mudah dipahami oleh user, karena menggunakan bantuan visual yang baik.
Visual ini dapat membantu pengguna dalam menjalankan proses, baik itu proses
pemesanan ataupun pembayaran oleh pihak user (konsumen).
3. Portability
Keamanan
data dalam database system diatur dengan menggunakan password.
Sehingga hanya orang-orang tertentu saja yang dapat mengakses data-data khusus
sistem.
4. Supportability
Penggunaan
software yang dapat dengan mudah didapatkan karena software yang
di gunakan bersifat freeware.
Teknologi
Perancangan Sistem yang
Digunakan
Proses perancangan sistem website e-commerce ini
menggunakan beberapa software. Penjelasan mengenai software
berfungsi sebagai pendukung proses instalasi sebalum membuat website.
Selain itu penjelasan ini juga berguna untuk administrator dalam
menjalankan tugasnya, yaitu mengontrol jalannya sistem e-commerce.
Spesifikasi software yang digunakan dalam proses perancangan sistem ini
ditampilkan pada tabel 2.


SOFTWARE
|
KETERANGAN
|
|
Operating system
|
Microsoft
Windows 8 Pro
|
|
Versi 1.6.4 dengan
|
||
spesifiikasi:
|
||
XAMPP (Web
server
|
Apache versi
2.2.6
|
|
Mysql client versi 5.0.45
|
||
Integrated)
|
||
XAMPP
security 1.0
|
||
Xampp 2.5
installer
|
||
phpMyAdmin
2.11.1
|
||
FileZilla server versi
|
||
0.8.5 beta
|
||
Mozilla Firefox (Web
|
Versi 19.0
|
|
Browser)
|
||
Opencart (Content
|
Opencart i.5.3.1 Stable
|
|
Management
System)
|
Full Package
|
|
WinRAR
|
Versi 2.90
|
|
Internet Download
|
Versi 6.05 Build 5
|
|
Manager
|
(Mar/10/2011) Full
|
Desain konseptual (Conceptual
Design)
Tahapan desain
adalah tahapan dimana
spesifikasi
sistem secara lengkap dibuat berdasarkan kebutuhan yang telah direkomendasikan
pada tahap sebelumnya. Sebagaimana telah digambarkan dalam flowchart Analisa
dan Perancangan Sistem yang terdapat pada Bab III (Metodologi Penelitian),
dalam tahap conceptual design ini terdapat dua komponen utama antara
lain desain database logisdan desain hierarki menu.
Desain Database Logis
Database dapat diumpamakan
sebagai
sebuah
tempat penyimpanan data yang terstruktur agar dapat diakses dengan cepat dan
mudah. Membangun database merupakan langkah awal pembuatan aplikasi,
termasuk dalam penambahan
Desain pada tahap ini dapat digambarkan dengan data modelling
dan processmodeling. Data modelling digambarkan dengan ERD,
sementara process modeling digambarkan dengan DFD (Data FlowDiagram)
Data
Modelling
Data modelling merupakan
cara yang
digunakan
untuk menggambarkan data yang dipakai dan dikembangkan dalam suatu sistem
bisnis. Langkah pertama yangdilakukan untukmembuat ERD adalah mengidentifikasi
dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat serta atribut masing-masing
entitas. Daftar ini berguna untuk memudahkan pembuatan ERD pada langkah
selanjutnya.
Setelah menentukan entitas dan atribut
masing-masing, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasikan dan menetapkan
jenis relasi antar entitas yang ada. Setelah itu penentuan derajat/cardinalitas
untuk masing-masing entitas.
Gambar
2. menjelaskan kardinalitas atau jenis relasi yang terjadi terhadap
masing-masing entitas yang terlibat dengan ERD, dimana jenis relasi untuk
masing-masing entitas yang terlibat yaitu sebagai berikut:
a. Satu record Customer dapat
membeli 0 atau lebih record order (one to many)
b. Satu record order dapat
dilakukan oleh 0 atau lebih record product (one to many)
c. Satu record shipping rate
dapat di lakukan oleh 0 atau lebih record order (one to many)
d. Satu record coupon dapat
digunakan 0 atau lebih record order (one to many)
e. Satu recordOrder dapat
dilakukan oleh satu record Customer (one to one)
Tabel 3. Daftar
Entitas dan Atribut ERD
Entitas
|
Atribut
|
Keterangan
|
|
Customer
|
Customer name,
email, customer group,
IP,
|
Pelanggan yang
membeli produk baik yang
|
|
Approved,
login, Date, status.
|
memiliki account
atau tidak
|
||
Produk
|
Model, Price,
Quantity, status, Product_image,
|
Beberapa produk
yang ditampilakan di
|
|
Product_in_stock,
Product_name.
|
website
e-commerce
|
||
Coupon
|
coupon_name,
coupon code, Discount, Status,
|
Coupon yang
digunakan untuk berbelanja.
|
|
Order
|
Order_id,Customer_name,
|
Order_total,
|
Daftar transaksi
penjualan online yang
|
Order_shipping,
Order_status,Ship_method_id,
|
tersedia secara
otomatis dan dapat
di
|
||
update secara
otomatis pada website.
|
|||
Shipping
|
Shipping_cost,customer_name,
|
Keterangan
biaya pengiriman berdasarkan
|
|
Shipping_country.
|
berat produk
yang dipesan/dibeli.
|
Process Modelling
DFD
pada tahap ini dapat menggambarkan bagaimana proses bisnis beroperasi,
mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data
berpindah diantara aktivitas-aktivitas tersebut. Berikut adalah DFD sistem E-commerce
yang telah dibuat:
1. Context Diagram
Context
diagram mempunyai
hanya satu proses (proses 0). Aliran data mendefinisikan interaksi
sistem dengan batasan serta storan data luaran. Jadi context diagram ini
menggambarkan hubungan antara input dan output serta antara sistem dengan
luaran. Dalam context diagram pada gambar 3. dijelaskan, bahwa admin website
memberikan masukan atau input ke dalam sistem e-commerce berupa
data-data yang berkaitan dengan jual beli, toko ataupun produk.
Data-data yang dimasukkan yaitu: data kategori produk, data produk, data
informasi, data vendor, data coupon, dan data shipping rate. Dari
hasil masukan admin, customer (user) memperoleh informasi tentang
produk, berupa list kategori produk, list produk, list informasi
tentang toko. Daftar-daftar tersebut dijadikan panduan oleh customer untuk
pemesanan produk serta untuk melakukan registrasi untuk
mendapatkan
akun sebagai user. Registrasi dan pemesanan produk yang dilakukan
customer masuk dalam sistem e-commerce yang kemudian diterima oleh admin
berupa list pemesanan produk dan info tentang customer. Dari list
pemesanan produk yang diterima admin melakukan konfirmasi pesanan yang dikirim
ke sistem e-commerce yang diterima oleh customer.
2. DFD level 0
DFD
level 0 adalah context diagram yang memiliki semua subsistem/ fungsi atas
sistem secara keseluruhan. DFD level 0 sistem e-commerce UD. La Tanzaditampilkan
pada gambar 4.DFD level 0 hampir sama dengan context diagram,
berbeda dalam penggambaran proses bisnis. Dalam DFD level 0 proses
digambarkan satu persatu. Dari gambar diatas dapat ditunjukkan bahwa proses
bisnis website e-commerce UD. La Tanza ada tiga, yaitu order
(pemesanan), registrasi, dan update produk oleh admin. Pada proses
pemesanan, customer memilih produk yang akan dibeli. Pada proses
registrasi, customer melakukan registrasi ke dalam sistem untuk
mendapatkan akun. Pada proses update, admin melakukan input product
dan pengaturan kategori produk.
Gambar 4.DFD
Level 0 Sistem E-Commerce
Design (Physical Design)
Physical design
adalah tahapan
yang
dilakukan setelah melakukan
rancangan konsep (Conceptual Design). Physical design merupakan
bentuk aktualisasi dari conceptual design, dimana physical design inilah
yang nantinya digunakan oleh user. Pada tahap ini terdapat
beberapa komponen utama, yaitu pembuatan database fisik dan pembuatan user
interface.
Implementation (Implementasi)
Implementasi
adalah tahapan pengaplikasian desain yang telah dirancang ke dalam software.
Implementasi program bukan hanya memasukkan komponen yang ada ke dalam software,
tetapi juga bagaimana mengatur antara kesesuaian program dan rancangan yang
telah dibuat. Pada tahap ini terdapat dua bagian, yaitu implementasi database
dan implementasi user interface.
Implementasi Database
Pembuatan database dilakukan
sebelum
penginstalan Opencart.Pembuatan database ini
diperlukan
untuk memasukkan, menghapus, mengubah, mamanipulasi, dan memperoleh data atau
informasi seluruh content yang ada di website e-commerce nantinya.
Implementasi User Interface
Implementasi
user interface pada Opencart
ditujukan
supaya pengguna lebih mudah untuk mengakses website e-commerce kita
nantinya. Implementasi ini didasarkan atas desain yang telah kita buat pada
tahapan physical design.
Pengujian (Testing)
Tahapan
terakhir setelah sistem sudah menjadi prototype adalah testing (pengujian).
Pengujian ini adalah langkah yang penting untuk melihat apakah prototype
yang telah dibuat sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Tahap pengujian ini
ditinjau dari tiga segi, yaitu uji verifikasi, uji validasi dan uji prototype
yang masing-masing terdapat berbeda tujuan yang saling berhubungan.
Uji Verifikasi
Uji verifikasi
dilakukan dengan tujuan
untuk
mengetahui apakah pengaplikasian conseptual design menjadi prototype sistem
ini telah dilakukan dengan cara yang benar. Verifikasi dalam pembuatan
sistem ini bertumpu pada proses. Verifikasi dalam simulasi website
e-commerce ini bertumpu pada proses. Beberapa proses yang melalui
tahap verifikasi adalah sebagai berikut:
1. Module CMS OpenCart
Beberapa
module OpenCart apakah sudah berjalan dengan semestinya atau tidak.
2. Database “UD. La Tanza”
Pemeriksaan
ini bertujuan untuk memeriksa apakah database sudah menampung data-data
dari berbagai modul yang telah diinstall pada OpenCart dan data para
konsumen yang telah melakukan registrasi.
3. Link
Dalam
perancangan simulasi website e-commerce ini, link merupakan
hubungan antar halaman di website e-commerce UD. La Tanza yang
akan digunakan. Memeriksa jalur akses antar halaman satu ke yang lain pada user
interface.
Uji Validasi
Uji validasi
bertujuan untuk melihat dan
memeriksa
apakah proses yang telah dirancang setelah verifikasi sesuai dengan kebutuhan
pengguna (administrator dan customer). Melalui Tabel 5. dijelaskan
berbagai kebutuhan tiap pengguna terhadap sistem yang dibuat.
Uji Prototipe
Uji prototype dilakukan
dengan tujuan
untuk
mengetahui apakah prototype yang dibuat telah memenuhi kebutuhan pengguna. Pada
pengujian ini mendiskripsikan mengenai kelebihan sistem baru dibanding sistem
lama secara umum tabel 6.
Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil penulis dari pembuatan aplikasi website e-commerce
UD. La Tanza ini adalah:
1.
Dari
hasil analisis dan perancangan sistem, telah dirancang suatu sistem aplikasi website
e-commerce UD. La Tanza yang terdiri dari dua user utama,
yaitu administrator dan
customer. Dimana Administrator memiliki
wewenang untuk mengolah website, database website, proses
pemesanan. Sedangkan untuk customer, akan memiliki beberapa
fasilitas bila menjadi member, yaitu dapat mengetahui history
transaksi, keamanan transaksi yang aman, mendapatkan update produk terbaru
serta kemudahan pembayaran.
2.
Websitee-commerce
UD. La Tanza
telah dirancang dan dibuat dengan CMS OpenCartyang telah terintegrasi
dengan database.Website e-commerce ini memiliki fasilitas
pembayaran COD dan transfer bank.
3.
Dari
uji verifikasi dihasilkan CMS Opencart, Module Opencart, database dan Link
yang dibuat sudah berfungsi dengan baik. Dari uji validasi proses yang
dirancang sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna. Dari hasil uji prototype yang
didasarkan pada perbandingan sistem lama dan sistem baru yang menyatakan
bahwa sistem website e-commerceini memberikan kemudahann transaksi,
penjualan dan promosi yang lebih baik
Daftar Pustaka
Al
Fattah H. (2007) Anaisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Eva A.(2007), Persepsi
penggunaan Aplikasi Internet Untuk Pemasaran Produk Usaha Kecil Menengah.
Seminar nasional AplikasiTeknologi Informasi, Yogyakarta.
Wahana Komputer. (2006), Apa
& Bagaimana
E-Commerce, Semarang, Andi Yogyakarta.
Sarwono, Jonathan & Tutty
Martadiredja. (2008)
Teori E-Commerce, Yogyakarta : Gava Media.
Nugroho, Bunafit. (2008), Panduan
Lengkap
Menguasai Perintah SQL, Jakarta, Media Kita.
sumber :
http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/76